Monday, August 25, 2014

Tentang Berpikir Ilmiah

Sebagai makhluk hidup yang paling mulia, manusia dikaruniai kemampuan untuk mengetahui diri dan alam sekitarnya. Melalui pengetahuan, manusia dapat mengatasi kendala dan kebutuhan demi kelangsungan hidupnya. Karenanya tidak salah jika Tuhan menyatakan manusialah yang memiliki peran sebagai wakil Tuhan di bumi, melalui penciptaan kebudayaan.

Proses penciptaaan kebudayaan dan pengetahuan yang didapatkan oleh manusia di mulai dari sebuah proses yang paling dasar, yakni kemampuan manusia untuk berfikir. Meskipun sebenarnya hewan memiliki kemampuan yang sama dengan manusia dalam hal berfikir, tetapi makhluk yang terakhir hanya dapat berfikir dengan kemampuan terbatas pada instink dan demi kelangsungan hidupnya. Berbeda dengan hewan, manusia dapat kesadaran manusia dalam proses berfikir melampaui diri dan kelangsungan hidupnya, bahkan hingga menghadirkan kebudayaan dan peradaban yang menakjubkan. Sesuatu yang nyata-nyata tidak dapat dilakukan oleh makhluk Tuhan yang lain.

Dalam membahas pengetahuan ilmiah, kegiatan berfikir belum dapat dimasukkan sebagai bagian dari kegiatan ilmiah, kecuali ia memenuhi beberapa persyaratan tertentu yang disebut sebagai pola fikir. Berfikir dengan mendasarkan pada kerangka fikir tertentu inilah yang disebut sebagai penalaran atau kegiatan berfikir ilmiah. Dengan demikian tidak semua kegiatan berfikir dapat dikategorikan sebagai kegiatan berfikir ilmiah, dan begitu pula kegiatan penalaran atau suatu berfikir ilmiah tidak sama dengan berfikir.


Cermati Perbedaan Kadaluarsa, " Use By " dan " Best Before "


Kalau kita membaca petunjuk yang tertera pada bungkus suatu produk (khususnya yang dari luar negeri), kita mungkin sedikit dipusingkan oleh beberapa istilah yang dapat menimbulkan kerancuan.
Misalnya, ada istilah Display untilSell byUse by,  atau mungkin juga Best before.  Sebenarnya, apa sih arti dari berbagai istilah tersebut?
Yang paling penting Anda perhatikan adalah istilah Use by.  Jangan sekali-kali mencoba untuk mengkonsumsi produk-produk yang sudah melewati tanggal yang tertera setelah tulisan Use by tersebut.  Bila Anda menjumpai produk yang masih dijual setelah melewati tanggal tersebut, beritahukan segera kepada penjualnya agar ia menarik produk tersebut dari tempat penjualan.
Berbeda dengan istilah Best before. Produk yang sudah melewati tanggal ini mungkin masih layak dikonsumsi tetapi sudah tidak sesegar/sebaik bila dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera.  Tapi ingat, hindari mengkonsumsi telur yang sudah melewati tanggal Best before karena telur bisa saja mengandung kuman Salmonella yang dapat menimbulkan bahaya.
Istilah Use by biasanya digunakan untuk produk-produk yang memiliki masa kadaluwarsa yang pendek, seperti produk susu pasteurisasi, keju lunak dan makanan siap saji. Sedangkan istilah Best before seringkali digunakan untuk produk-produk yang memiliki ketahanan lebih lama seperti makanan beku, makanan kaleng ataupun makanan kering.
Kedua istilah di atas merupakan istilah utama yang harus kita ingat. Sedangkan istilah Sell by dan Display until umumnya digunakan oleh toko-toko tertentu untuk mengingatkan staf penjualan kapan mereka harus menarik produk tersebut dari tempat penjualan. Jadi, istilah ini memang tidak selalu ada pada produk-produk yang dijual.  Selain itu, produk yang melewati batas Sell by sebenarnya masih layak dijual selama belum melewati batas Use by atau Best before.

Saturday, August 23, 2014

Oppenheimer, Antara Atom, Komitmen Ilmuwan dan Prometheus


Alamogordo, terletak di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, bukan sebuah kota besar. Meskipun demikian itu tidak membuatnya gagal terlibat dalam sejarah.

Pada tanggal 12 Juli 1945, sebuah gurun di wilayah itu terpilih jadi situs uji ledak bom atom pertama di dunia. Ujicoba itu diberi nama “Trinity“. Detik-detik yang menentukan terjadi menjelang subuh: hampir saja acara dibatalkan, sebab badai petir tak kunjung usai. Meskipun begitu cuaca akhirnya kondusif, dan percobaan jalan terus.

Tepat pukul 5:30 pagi, seberkas kilat muncul di cakrawala, terlihat hingga 200 kilometer jauhnya. Cahaya putih memenuhi langit. Udara mendidih. Pasir melepuh berubah menjadi kuarsa. Satu menit kemudian: bunyi ledakan maha dahsyat menyebar, bersama dengannya membawa debu, tanah, dan berbagai serpihan hewan dan tumbuhan. Udara terionisasi membentuk awan ungu. Petir terlontar susul-menyusul. Letusan bom atom pertama sudah terjadi — dan begitu mengerikan.

Inilah ujicoba Trinity, buah dari megaproyek milyaran dolar bernama “Proyek Manhattan“. Sepanjang periode 1942-1945, ribuan personel sipil dan militer berkejaran dengan waktu, berharap agar mereka tidak kalah cepat dari Nazi Jerman. Sebagaimana dicatat sejarah, mereka berhasil. Kesuksesan Trinity sekaligus menandai dimulainya era energi nuklir.

Reaksi yang sebelumnya hanya ada di matahari dan bintang kini terwujud di bumi. Manusia telah mampu mengolah energi atom.
Trinity Test Explosion
Bola api Trinity, 0.05 detik sesudah ledakan
(photo credit: Atomic Archive)
Meskipun demikian, layaknya penemuan besar, Trinity tidak datang — dan pergi — tanpa kontroversi. Dia dilahirkan oleh para pemikir paling cemerlang semasa Perang Dunia II. Ironisnya adalah bahwa banyak di antara mereka, para ilmuwan itu, justru kecewa dan menolak berurusan dengannya. Termasuk di antaranya sosok yang akan jadi tema tulisan kali ini.


Seri Sok Matematika : Lingkaran dalam Lingkaran :D

Waktu saya masih SD dulu, ada sebuah mainan yang cukup populer, melibatkan penggaris berlubang dan roda gigi. Namanya adalah spirograf, dan fotonya bisa dilihat di bawah ini.
[img] Spirograf
Penampakan sebuah spirograf. Ada yang ingat?
(image credit: Wikimedia Commons)
Adapun cara mainnya cukup sederhana. Ujung pensil dimasukkan ke roda gigi, lalu roda gigi diputar-putar mengikuti bentuk lingkaran. Torehan pensil menggambarkan pola pergerakan di atas kertas. Dari situ terbentuk pola ornamen yang rumit.
[img] Pola spirograf
Contoh pola yang dihasilkan spirograf
(image credit: Wikimedia Commons)
Nah, proses kerja spirograf itu mempunyai padanan di dunia matematika. Sebuah lingkaran berputar dalam lingkaran, maka dia menghasilkan pola baru yang menarik. Pola itu kemudian diwujudkan berbentuk grafik.
Menariknya, semua berawal dari peristiwa yang umum: sebuah lingkaran menggelinding di garis lurus.



Alkimia dan Jabir Ibn Hayyan


Semenanjung Arabia, abad kedelapan Masehi, boleh dibilang tempat dan waktu yang menarik. Pada masa ini peradaban Romawi Kuno mulai lemah dan runtuh, kekuasaannya tinggal bersisa di wilayah Timur.
Sementara di Asia Barat Islam sedang tumbuh pesat. Sambil lalu pun sudah terlihat bahwa ini masa transisi geopolitik. Meskipun demikian, untuk tulisan kali ini, kita akan fokus pada dampaknya yang terkait ilmiah.
Sebagaimana umum diketahui, tidak ada negara adidaya yang tidak didukung ilmu pengetahuan. Begitu juga halnya dengan Kerajaan Romawi. Selama berabad-abad Romawi telah menampung ilmu pengetahuan Yunani dan Mesir Kuno, sedemikian hingga mereka mempunyai kemajuan teknik yang mumpuni. Mulai dari arsitektur, pembuatan saluran air, hingga larutan semen dan gelas kaca sudah mereka kuasai. Semua pengetahuan itu kemudian tercermin lewat peninggalan arkeologi. (Taylor, 1957)
botol kaca romawi, courtesy metmuseum
Contoh kemajuan teknologi Romawi: Botol kaca, dari abad ketiga Masehi

Pun demikian, Kerajaan Romawi sudah berdiri selama berabad-abad. Sangat alami bahwa mereka kemudian mulai mundur. Romawi Barat mulai runtuh sekitar abad kelima, sementara Romawi Timur — biasa disebut Byzantium — mencoba melestarikan sebisanya. Akan tetapi memang kebangkitan Islam begitu cepat di Asia Barat, sedemikian hingga mereka jadi tokoh utama sejarah. Byzantium sendiri akhirnya tergusur jadi peran pembantu.


Konon Katanya Meyedihkan


Katanya perbedaan adalah rahmat, tapi institusi pendidikan-pendidikan kita menyuruh kita pakai seragam. Menyedihkan...

Konon katanya hak berpendapat diatur undang-undang dengan tertib, tapi setiap bersuara banyak yang nyinyir dan membungkam. Menyedihkan...

Janji pendidikan dan kesehatan adalah bagian dari kemerdekaan, faktanya banyak anak bangsa yang menanggung lara karena biaya. Menyedihkan...

Konon kita bhineka tunggal ika bukan? nyatanya kita malah menerapkan konsep bhineka itu bahaya. Menyedihkan...

Konon kita ini dikenal negara maritim dan agraris, tapi heran atau bodohnya saya. Kok yang makmur yang tak bersentuhan dengan hal tersebut? Menyedihkan...

Ya dari konon-konon tersebut nyatanya tetap konon. Ya, konon katanya menyedihkan...

*Konon Ditulis, Jum'at 22 Agustus 2014 Di Bawah Lampu Belajar Setelah Tahajud*

Wednesday, August 20, 2014

Haji Agus Salim, Pedagogi dan Zaman

Debat bukan sabung ayam. Tapi kita telanjur menikmatinya begitu. Menunggu ada yang keok. Lalu bersorak, lalu mengejek. Hasrat ejek-mengejek inilah yang kini menguasai psikologi politik kita: mencari kepuasan dalam kedunguan lawan.

Debat adalah seni persuasi. Seharusnya ia dinikmati sebagai sebuah pedagogi: sambil berkalimat, pikiran dikonsolidasikan. Suhu percakapan adalah suhu pikiran. Tapi bagian ini yang justru hilang dari forum debat hari-hari ini. Yang menonjol cuma bagian demagoginya: busa kalimat. Pada kalimat berbusa, kita tak menonton keindahan pikiran.

Dalam suatu rapat politik, Haji Agus Salim, salah seorang pendiri negeri, berpidato memukau. Lawan politiknya datang mengganggu dengan meneriakkan suara kambing: embeeek… ­embeeek. Teriakan itu jelas untuk menghina. Janggut Agus Salim memang mirip janggut kambing. Rapat jadi gaduh. Caci-maki memenuhi ruangan.


Tuesday, August 19, 2014

Pekerjaan Dengan Prospek Cerah : Akuntansi Forensik





Akuntansi forensik menjadi perbincangan hangat di Indonesia beberapa tahun belakang ini. Awal mulanya adalah pada bulan Oktober 1997, Indonesia telah menjajagi kemungkinan untuk meminjam dana dari IMF dan World Bank untuk menangani krisis keuangan yang semakin parah. Sebagai prasayarat pemberian bantuan, IMF dan World Bank mengharuskan adanya proses Agreed Upon Due Dilligence (ADDP) yang dikerjakan oleh akuntan asing dibantu beberapa akuntan Indonesia. Temuan ADDP ini sangat mengejutkan karena dari sampel Bank Besar di Indonesia menunjukkan perbankan kita melakuan overstatement asset sebesar 28%-75% dan understatement kewajiban sebesar 3%-33%. Temuan ini segera membuat panik pasar dan pemerintah yang berujung pada likuidasi 16 bank swasta. Likuidasi tersebut kemudian diingat menjadi langkah yang buruk karena menyebabkan adanya penarikan besar-besaran dana (Rush) tabungan dan deposito di bank-bank swasta karena hancurnya kepercayaan publik pada pembukuan perbankan. ADPP tersebut tidak lain dari penerapan akuntansi forensik atau audit investigatif.

The Mystery in the Machine

LOS ANGELES — During the six years I begged my husband to get me pregnant, I kept certain images locked away in a mental hope chest. The first was the moment of conception — one of those lazy Sunday afternoons, post-brunch and newspaper, pre-dinner and a compelling HBO lineup, the two of us resting atop rumpled sheets.

In another snapshot, we’re in a delivery room, the kind with soft lighting and birth plans. My parents and brothers and sisters-in-law are out in the hallway and my husband is at my side, his hair tucked inside a blue surgical cap, about to meet our child. 

But it was the moment between those two that I held dearest.
Three months into the pregnancy, a sonographer rubs gel on my swollen abdomen and rolls her transducer over it. My husband and I gaze at the black screen as the grainy image of a fetus emerges, its head nearly as large as its tiny sea horse body. And then, a thumping sound, echoing like a signal picked up from deep space. My husband looks from the screen to me, and I can see in his eyes that he finally understands what I have instinctively known for years — that all of our ambitions, world travels and spiritual practices never brought us this close to the mystery. 

Pandangan Dunia Malcolm Gladwell


 Di tahun 1994, merek Hush Puppies-sepatu klasik berkulit suede dengan sol ringan dari karet mentah buatan Amerika-terbilang sudah mati ketika penjualannya menurun terus hingga tinggal 30 ribu pasang per tahun. Sepatu ini hanya bisa ditemui di toko dan gerai sederhana di kota-kota kecil. Wolverine, perusahaan pembuat Hush Puppies, sempat berpikir untuk menghentikan produksi sepatu yang pernah membuat mereka amat terkenal itu.


Tiba-tiba, suatu keajaiban terjadi. Di acara pembukaan cabang sebuah rumah mode, dua eksekutif Hush Puppies bertemu seorang perancang mode dari New York. Si perancang bercerita bahwa Hush Puppies klasik mendadak digandrungi para hipster di klub-klub dan kafe-kafe di kawasan pusat bisnis Manhattan. Kedua eksekutif itu tidak percaya sampai akhirnya di sekitar musim gugur 1995 pesanan mulai berdatangan bagai air bah.


Penjualan Hush Puppies melonjak menjadi 450 ribu pasang pada 1995, dan tahun berikutnya melompat empat kali lipat, dan naik terus pada tahun berikutnya. Hush Puppies tiba-tiba saja meledak, padahal awalnya hanya ulah beberapa remaja iseng di East Village dan Soho yang mengenakan sepatu ini dan dua perancang busana melihat mereka. Setelah beberapa waktu nyaris menghilang, sepatu ini mencapai suatu titik popularitas tertentu yang melejitkannya, atau dengan kata lain mencapai tipping point.



Sisi Lain Founding Fathers Indonesia : Haji Agus Salim, Jenius Dan Eksentrik



Rosihan Anwar, kerap menyebut para founding fathers asal Minangkabau sebagai seorang yang gilo-gilo baso (nyentrik atau gendeng dalam istilah Jawa). Hal ini berdasarkan pengamatannya selama bergaul dengan tokoh-tokoh tersebut, sejak zaman pergerakan hingga masa kemerdekaan. Jika diperhatikan dan diinap-inap, perkataan jurnalis kawakan itu ada benarnya. Penulis mencatat, hampir keseluruhan para pendiri bangsa yang berasal dari ranah Minang, memang memiliki sikap yang eksentrik. Sebut saja misalnya Tan Malaka, yang gila berkelana demi kemerdekaan Indonesia sampai lupa menikah. Hatta yang selalu tepat waktu, tak mau terlambat barang semenit-pun. Mohammad Yamin, seorang ahli mitos yang asik mendalami budaya-budaya kuno. Atau Buya Hamka yang keranjingan menulis, hingga melahirkan puluhan buku agama, filsafat, sejarah, dan cerita fiksi. Satu lagi tokoh Minang yang eksentrik adalah Haji Agus Salim. Setidaknya, politisi yang dijuluki Orang Tua Besar (The Grand Old Man) itu, memiliki tujuh karakter nyentrik.


1. Ulama Rasional Panutan Para Santri

Ada beberapa hal yang patut diapresiasi dari cara Agus Salim melakukan dakwah. Diantara yang cukup menonjol adalah berpikir rasional dalam menyikapi pesan-pesan agama. Misalnya dalam hal puasa yang mengikuti waktu matahari terbit dan terbenam. Ketika tinggal di Amerika, Salim selalu sahur jam 4 subuh dan berbuka jam 7 malam. Padahal sesuai waktu setempat, berbuka seharusnya pada pukul 10 malam. Dalam perkara ini, Salim melakukan ijtihad dengan berpuasa mengikuti kebiasaan di Indonesia. Salim juga berpendapat bahwa wine boleh diminum asal tidak memabukkan. Hal ini diperoleh dari keterangan Emil Salim yang dikutip Majalah Tempo Edisi Kemerdekaan (Agustus 2013). Menurut Emil : “Om tahu batas. Ia tidak mabuk. Tubuhnya yang dihangatkan, bukan otak”, begitu penjelasan putra Bey Salim (adik Agus Salim) ketika diwawancarai wartawan Tempo. Satu lagi tindakan Salim yang dirujuk banyak ulama hingga sekarang adalah dibukanya tabir pembatas antara laki-laki dan perempuan, ketika berlangsung musyawarah Jong Islamieten Bond (JIB). Menurutnya tabir itu merupakan produk budaya Arab – bukan Islam, simbol penindasan terhadap kaum perempuan.

Monday, August 18, 2014

Finished Some Books, How Does It Feel?


Oh guys. It’s clear to me by how sporadic my blogging has been over the past year and a half that my old approach is no longer working. I find myself missing blogging but also feeling overwhelmed by it: I don’t even like to read the blogs I subscribe to unless I have the time, energy, lack of pain to comment on them. This is silly. Writing that down made it clear just how silly it is, and I shall return to reading your blogs, even if I can’t comment, forthwith. 

As for my own blog, my beloved, if slightly shabby striped armchair, I envision this space as a kind of reading journal. I have in mind things like Nick Hornby’s lovely columns, but I don’t know how to bridge the gap from where I am now to where I want to be. This is especially challenging as I am not, in fact, Nick Hornby. There will likely be bumbling involved, as I sort things out, but at least it will be better than nothing. Books are so much more fun when they’re talked about!

6March2014

This morning, I began An Unnecessary Woman by Rabih Alameddine. Despite reading and adoring both The Hakawati and I, the Divine, and despite one of the most enticing covers I’ve seen in quite awhile, I was unprepared to fall instantly in love. But that is exactly what happened. I love reading essays by older, reflective, bookish women, and this novel is narrated by just such a woman. I’m fussy about male authors writing female characters, so you can believe me when I say that Aaliya Saleh is utterly convincing. I find myself wishing she’d written more books, her style is so perfect, before remembering that this is in fact a novel. I love the kind of novelists that allow me to suspend my disbelief without the slightest effort on my part. I’m thrilled he set this in Beirut too: it feels like a love song to the city, and I do love a book with a strong sense of place. I’ve now used love four times in one paragraph, which is probably excessive, but that’s what certain books do to readers, isn’t it? I’m one hundred pages in and will pick it back up as soon as I’ve published this post, although a quote on the cover about heartbreak as me a bit nervous. He did break my heart in both of the other novels I suppose, but in the best sense. When an author is as talented as Alameddine is, I can forgive him for a streak of tragedy.


Sherlock Holmes? Mari Belajar Pengetahuan Secara Valid!



Mempelajari metode meraih pengetahuan yang valid dan justified. dalam meraih pengetahuan ada tiga motede : Metode Aristoteles, metode Francis Bacon, dan metode Sherlock Holmes. Sebelumnya kawan-kawan perlu tahu apa arti dari pengetahuan. apa pengetahuan itu? pengetahuan itu kepercayaan yang teruji, alias justified belief.

Ada perbedaan antara opini, pendapat, gagasan, kepercayaan, dan pengetahuan. Pengetahuan itu mesti memiliki publisitas, maksudnya, khalayak publik bisa menerimanya. pengetahuan tidak hanya kepercayaan dan pandangan pribadi, makanya pengetahuan itu memiliki derajat di atas kepercayaan karena pengetahuan itu kepercayaan yang teruji dan terbukti.

Pengetahuan itu tidak bisa sembarangan. Suatu hal menyedihkan sekali, saya mengamati banyak orang yang berdebat bukan di derajat pengetahuan, tapi mereka berdebat di tataran kepercayaan. Jika demikian, niscaya kita tidak bisa menyelesaikan perkara. Memiliki kemampuan untuk bisa membedakan pengatahuan dengan opini dan kepercayaan itu sangat penting agar tidak banyak terjadi debat kusir yang meanless. Sebuah argumentasi yang kuat dibangun dari pengetahuan, bukan kepercayaan dan asumsi. kita harus memastikan argumen kita kuat dan memiliki dasar pengetahuan yang valid dan terjustifikasi sehingga hidup ini berpijak pada kesejatian, bukan kesemuan.